Rumah
4 tahun.
Setiap hari ku hanya mendengar suara jarum jam yang berdetak. Ruangan yang tak lebih dari 10 langkah. Bersuara sedang akan terdengar penuh hingga di setiap sudut ruangan ini. Dari suatu kotak jendela kaca, aku dapat memandang bagian pelosok ibu kota. Lihat... langit terlihat lebih bersahabat bersama mentari yang tersenyum lembut menyinari tubuh ku. Aku membalas tersenyum sembari menyentuh lembut kaca. Batin ku bersua, aku pulang.
“Ayuk makan pagi udah siap!”, suara lembut itu akhirnya selalu terdengar disetiap pagi hari ku. “Iya mah ekal kesana!” aku membalas.
4 tahun sudah, aku lewati masa pesantren. Benar kata-kata kakak kelas ku “jika sudah selesai pesantren nanti, ga akan kerasa tiba-tiba udah lulus aja!”. Memang banyak hal yang membuat hati ini lapang, tapi ternyata ada pula yang membuat perasaan ini merenung. Keadaan pandemi ini sungguh diluar dugaan ku, selain sistem kelulusan yang berbeda dari tahun sebelumnya, juga perpisahan dengan rekan-rekan perjuangan ku di pesantren yang hanya bisa kami lewati melalui layar kaca gawai.
Namun, hikmah dari keadaan ini adalah diberi kesempatan menghabiskan bulan suci Ramadhan bersama-sama dengan keluarga ku. Walau hari-hari menjadi lebih seru tapi sesekali perselisihan pun mungkin saja terjadi. Wajar, manusia tempatnya salah dan lupa, tentu saja akan ada cek-cok diantara kami bertiga, kakak beradik. Komunikasi adalah solusi terbaik dari setiap persilisihan. Kedewasaan sungguh sangat dibutuhkan, walaupun tak sepenuhnya aku miliki, tapi aku sadar aku harus terus memperbaiki diri.
Bulan demi bulan terlewati dan aku dinyatakan lulus melalui wisuda online. Secara diam-diam setelah terdengar nama ku disebut dari laptop, ibu ku memberikan beberapa bunga yang telah ditata rapi dengan sebuah tulisan ucapan kelulusan untuk ku! Wah, ternyata surprise dari kakak-kakak dan ibu ku. Semua hadir dihari itu, aa, kaka, mamah, dan kami abadikan melalui sebuah lensa kamera. Tak dapat ku hindari akan rindu kepada ayah. Rasanya begitu cepat dan aku hanya dapat membatin “Apa kabar yah? ekal lulus pesantren”.
Setelah hari itu, aku habis kan waktu untuk membuka pintu baru. Kemana aku akan melanjutkan perjalanan?
Hari Senin tanggal 13 Juli pukul 14.00 adalah jadwal ku melaksanakan UTBK di Universitas Indonesia. Hari yang ku tunggu-tunggu, hari yang sangat menegangkan. Dukungan penuh diantarkan bersama keluarga ku. Pukul 11 kami sudah sampai ditempat. Berbincang tertawa ringan dibawah pohon rindang, perlahan melepaskan segala tekanan dan rasa tegang. Dibelakang mobil kami duduk bersama dengan menikmati bekal masakan mamah. Satu dua foto jepret!
Lanjut ya ka🤗
BalasHapusceritain persiapan dan perjuangan utbk nya dong ka
BalasHapusIni diaaa yang kutunggu!!!
BalasHapusDitunggu cerita selanjutnya Kak :)
BalasHapuskak ceritain dong persiapan dan perjuangan sampe bisa masuk feb ub, makasii
BalasHapusSemangat kuliah di Malang nya! Ditunggu juga updatean tulisan selanjutnya... ✨
BalasHapus