Draft Lama Ku (Aku, Cinta, dan Waktu)
INTRO
Setelah ku hitung, ternyata aku punya 13 draft blog di tahun 2019 sampai sekarang yang belum selesai dan tidak aku upload. (: Hari ini aku akan mencoba menyatukan(sedikit) apa yang bisa aku satukan dari semua draft lama aku.
Hampir setiap aku bukan question box di instagram, temen-temen ada yang selalu nanyain blog aku atau pun minta aku lanjutin blog. Aku minta maaf buat pembaca setia aku yang udah mau menunggu cerita dan tulisan aku sampai detik ini. hehe.
Salah satu alasan kenapa aku sempat berhenti melanjutkan blog adalah karena aku di tahun 2020 dan 2021 itu pernah memasuki fase-fase yang tidak stabil bisa dibilang, dan aku juga pernah down. Sampai aku bingung ketika buka blog itu mau menulis apa, mau cerita apa, karena aku belom dapat feelnya sama sekali. Perlahan aku ingin mencoba aktif dan rutin kembali, menikmati proses pendewasaan di iringi barisan kata demi kata untuk bisa mewakili apa yang aku rasakan, dan apa yang aku alami.
Aku kembali, selamat membaca.
--
Draft 2019 (1)
Draft 2020(1)
Kamis, 26 November 2020
Aku rindu tempat kelahiran ku. Walau hanya 4 tahun aku habiskan waktu bersama, Bandung merupakan kota yang berbeda.
Hujannya.
Jalanannya.
Suasananya.
Suara klakson mobil, motor, angkutan umum.
Malamnya aku habiskan waktu menikmati hidup, menyusun harapan kelak disini akan aku nikmati bersama kekasih pilihan Tuhan.
Kemana aku akan melanjutkan perjalanan?
Waktu telah menjawab pertanyaan ku, tentang kemana aku akan melangkah melanjutkan perjalanan. Waktu mengutarakan Bumi Arema sebagai jawaban. Singgah di kota Malang adalah salah satu hadiah kecil yang telah Tuhan berikan. Siapa sangka aku dapat menghabiskan waktu lebih banyak lagi bersama kakak ku yang pertama. Tertolak dipilihan pertama UTBK telah membawa ku untuk mengambil pilihan kedua. Universitas Brawijaya.
Draft 2020(2)
Belakangan ini aku kehabisan kata untuk mengungkapkan kesan kehidupan. Senang. Sedih. Duka. Semua bercampur padu menjadi satu.
Tahun 2020 sangatlah berkesan untuk ku. Memulai awal tahun dengan berkunjung ke rumah Mu. Berganti hari termenung dihadapan ka'bah. Menyentuh. Mencium. Mengusap. Aku berbisik "Aku akan kembali, aku akan kembali". Berat rasa meninggalkannya.
-
Malang-Jakarta. 31 Desember 2020.
Pada hari ini aku memutuskan untuk pulang sendirian kerumah ditengah maraknya pandemi. Tepat saat menulis ini, aku berada di kereta api. Tanpa diketahui mamah. Semalam aku sudah berbincang via suara dengannya, wanita istimewa dalam hidup ku, katanya aku lebih baik pulang ke Bandung agar bisa isolasi mandiri terlebih dahulu. Ucapnya biar mamah yang nanti belikan tiket kereta api, padahal tiket sudah ku pesan, hasil rapid antigen sudah ditangan(syarat naik kereta antarkota). Setelah lama kami berbincang, 1 Januari nanti mamah hanya sendirian dirumah. Ya, benar-benar sendirian tanpa kedua kakak ku. Ku dengar suara dari ibu kota sana, mamah tidak apa dan baik-baik saja. Benarkah? Kusinggung sedikit tentangnya, ini bukan soal merayakan tahun baru. Padahal, 1 Januari adalah tanggal pernikahan ayah dan mamah.
Sudah rencanaNya, rencana sore nanti kami akan berkumpul bersama satu keluarga. Malam nanti aa akan kembali ke Malang setelah melakukan Training Centre TIMNAS di Jakarta. Kakak akan pergi ke Bandung. Aku sendiri yang akan menemani mamah. Sudah ku susun rencana serapih mungkin agar tetap terjaga protokol dan terjamin kebersihan diri ku. Tahun ini aku mendapat satu pelajaran terpenting yang benar-benar kurasakan, aku harus tumbuh dewasa dan mandiri.
Akhir tahun yang mengejutkan, banyak sekali cerita dan kejadian yang harus kutelan sendirian.
Beberapa tahun lalu, kau tawarkan makanan dan tempat pengganti Ayah. Dalam pernikahannya, kau gantikan sosoknya untuk sambutan perserahan. Ternyata, tahun ini Allah tutup dengan memanggil diri Mu.
Beberapa bulan lalu, aku ditemukan dengan banyak sosok guru. Dalam perjuangannya, kau hanya berikan sedikit ilmuNya. Ternyata, Allah juga memanggil diri Mu.
...
Bumi terus berputar Dunia maya semakin lihai Ada manusia tertipu daya Dibutakan layar kaca gawai
...
Catatan untuk aku. Ayah ku dulu pernah berkata kepada mamah.
"kita itu tidak meninggalin harta ke anak, tapi tinggalin ilmu dan keimanan."
Hari ini
Aku pernah membayangkan ketika aku tertidur lelap, kemudian bangun diwaktu yang berbeda, 5 tahun kemudian misalkan. Lalu aku menghayati dan merasakan seperti 'apa saja yang telah aku lewati?'
Sembari mendalami peran, seakan aku terlupa selama 5 tahun dan aku mencoba mengingat kembali apa saja yang telah aku dapatkan. Pada hari ini, aku membuka mata ku. Siapa sangka takdir membawa ku seperti hari ini. Kota Malang. Stay at home. Pandemi. Oh iya, dimana keluarga ku? Rasanya baru kemarin aku dipesantren terasa tersiksa oleh rindu, harap harap cemas ingin segera cepat lulus dan berkumpul kembali bersama keluarga. Hari ini semua terasa berbeda dengan waktu-waktu itu, aku belajar tinggal sendiri, keluarga ku ternyata juga tinggal jauh dari ku. Perjalanan hidup yang misterius dan menarik.
Aku terbangun dan meninggalkan tempat tidur ku. Mengambil segelas air minum. Melihat cermin. Melihat wajah ku sendiri. Kamu bisa melakukannya kan? Aku tersenyum.
Mencari posisi duduk ternyaman di pintu keluar. Melihat cerahnya langit dan awan yang bergerak, menikmati suara alam dan burung yang mungkin saja sedang genit kepada lawan jenisnya. Aku merasakan sesuatu yang berbeda. Bagaimana dengan perasaan cinta?
Aku dekatkan gelas kepada mulut ku. Teguk air perlahan menghabiskan isinya. Sudah lama sekali aku tidak merasa kesepian. Berjalannya waktu menjadi jawaban dan mengobati segalanya. Allah memberikan jawabannya dan aku bisa berdamai dengan perasaan. Menikmati hidup sendiri. Aku berdoa, ya Allah siapa pun kekasih ku nanti, tolong jaga dirinya, aku disini akan berjuang memperbaiki diri dan istiqomah, berikan ia ketenangan dan kesabaran untuk menanti, walau saat ini aku tidak tahu siapa kah itu.
Hari ini mungkin tidak ada yang spesial dari diri ku, pencapaian dunia ku, karir ku, tapi aku bersyukur dan menikmati pelajaran diri sendiri dan hikmah yang telah Allah beri.
Aku tuliskan sebuah kalimat yang mengingatkan ku pada tahun 2019, tentang hari ini.
Bagi ku saat ini, tidak menaruh cinta kepada yang bukan seharusnya adalah hal terindah yang pernah ku lakukan.
aaaaaa senang sekali bisa membaca ini 🥰
BalasHapusthank u!
HapusAkhirnyaaa, lanjut lagi blog nyaaa😌🖤
BalasHapusyes! :D
Hapus