Surat Untuk Ayah

Saat ini, petang, aku memilih duduk di lantai 2 tempat makan menghadap ke langit... walau tidak begitu indah karena tertutup awan mendung, tapi aku menikmati hembusan anginnya. Barusan teman-teman ku pulang dan aku memilih menetap sejenak, aku ingin menulis setelah sekian lama. Oh ya, aku memulai tulisan ini diiringi lagu Present - Lloyd Vaan. 

You know dad, fun fact, aku abis presentasi finalis pilmapres fakultas loh. Aneh bukan? Aneh, bagi ku. Padahal beberapa hari lalu rasanya aku ingin mundur saja dari acara ini. Tapi ternyata aku bangga, aku memilih tetap berdiri tegak didepan 3 juri dosen dari jurusan yang berbeda, Ilmu Ekonomi, Akuntansi, dan Manajemen. Lucu kan anak terakhir ayah malah memilih jurusan IPS juga hahaha. Dan lagi lagi aku berhasil membuka kunci baru dan melewati batas diri ku, aku tampil dengan bahasa inggris selama 10 menit dengan 24 slide presentasi berisi gagasan inovasi. Padahal waktu smp memesan kue cookies aja dengan sebutan 'c-o-k-i-s' sampai jadi bahan candaan sahabat ku. Benar, di masa itu ayah pernah bilang kalau apapun itu jenis moment-moment masa lalu akan menjadi kebahagiaan ketika dikenang dimasa depan. Besok pengumuman juaranya yah, tapi aku memilih cukup dengan kebahagiaan dan pencapaian yang ku rasakan saat ini. Melihat daftar nama ku difinalis saja sudah terasa asing. Entah kedepan hal apa lagi yang aku perdalam, aku akan terus mencari untuk menemukan siapa diri ku. 

Saat bulan Januari 2020, aku memilih pasrah dan membiarkan langit menuntun ku berjalan. Entah kemana aku akan melangkah setelah pesantren itu, dan hari ini aku mendapatkan kepingan puzzle yang ku butuhkan, Malang, kuliah, ekonomi islam, pilmapres, semua bukan lah kepingan puzzle yang aku bayangkan. Aku menikmati setiap misteri Ilahi dalam hidup ku. Aku bertemu teman-teman yang baik disini, sangat baik. Ku pikir, mereka memang utusan Tuhan kepada ku disini. Walau, beberapa saat aku masih suka menghabiskan waktu seorang diri, bedanya adalah: sendiri dan rindu ku kepada mu tidak seperti dahulu.

Waktu dan kehidupan menjadi kejutan ayah. Mamah sekarang punya cucu dan namanya bagus loh, Awwal, Awwal Abdurrauf Sjahbandi. Nama Rauf masih aa pertahankan. Ternyata anak ayah yang pertama pintar juga mencari nama. He'a very cute. Lucu banget yah, sampai sampai aku bisa lupa dimana aku menyimpan hp selama seharian itu. Ka Ica ternyata jodohnya, ayah belum pernah ketemu langsung bukan? Dia sangat baik dan sederhana. Masakannya enak banget dan rajin olahraga kaya suaminya. Buat anak ayah satu lagi yang sedikit mirip wataknya sekarang sibuk kerja yah, i think he's enjoy very well about his job. Dulu suka sengaja lembur buat nabung katanya hahaha. Tapi ayah jangan kaget liat penampilannya sekarang yah, yang jelas melihatnya akan cukup untuk menyimpulkan bahwa dia bahagia, hehe. Buat satu-satunya wanita cantik dirumah kita, tidak banyak berubah yah. Dia tetap menjadi manusia tanpa stress. Awwal seolah seperti pengganti kehilangan yang telah lalu. Enam bulan sekali aku baru bertemu dengan mamah. Hampir setiap hari kita berbicara via suara atau bertatap muka pada layar. Satu-satunya target aku mengumpulkan aminisi untuk bercerita pencapaian ku. 

Dan aku, banyak hal yang berubah yah. Mungkin kita perlu berbicara serius di sudut ruangan tertutup. Anak mu ini mungkin semakin keras kepala. Entah dari siapa watak ku ini diturunkan, jelas ayah punya tanggung jawab disana hahaha. Tapi aku ingat pesan ayah saat aku jenuh di tahun 2016. Ayah bilang kalau aku jenuh, tulis. Buat puisi. Buat tulisan baru. Ayah tau bukan kalau anak ini ternyata selalu terbawa perasaan? Seolah ayah sudah memahami sejak dahulu kalau pikiran-pikiran berisik pada kepala ku selalu menari disana, menulis akan membuat diri ku tenang. Tulisan dengan paduan perasaan jelas akan menghasilan makna bacaan yang berbeda. Entah berapa lama aku malah berhenti dan menikmati semua pikiran itu. 

Sekian dulu yah, I want to give my self reward, mungkin nonton  netflix semaleman hehe karena film bioskop yang aku incer udah ilang di Malang. Oh ya, jangan lupa mampir di mimpi lagi, walau aku masih inget tentang apa mimpi terakhir itu hadir hahaha, aku akan berusaha.

 Kamis depan InsyaAllah Ramadhan yah, 

Ramadhan. 

See U. 

Komentar

Postingan Populer