Cermin
Saat mentari lagi lagi tenggelam. Pasangan burung terbang kembali ke sarang. Angin menghembus perlahan. Aku termenung melihatnya dari kejauhan. Dengan pantulan cahaya mentari yang mulai redup dari air laut. Perahu kecil menyebrang dengan penuh kehati-hatian. Pemandangan yang sama, dengan pemikiran dan kesadaran yang berbeda.
Hari ini aku bertanya bagaimana jika hal-hal buruk yang selama ini menimpa diri ku, yang selama ini aku menjadi sakit hati dan sedih olehnya, sebenarnya adalah karena kesalahan ku. Bagaimana jika aku baru menyadari bahwa ego ku selalu tinggi, aku bersifat selalu ke kanak-kanakan. Banyak manusia pergi tanpa memberikan alasan yang sebenarnya, atau mungkin mereka sendiri tak menyadari akan alasan itu.
Hingga dihari itu aku menyadari bahwa, setiap manusia yang pergi layak mendapatkan kebahagiaan yang sesungguhnya, dan aku layak mendapatkan pelajaran. Aku layak untuk meluangkan banyak waktu seorang diri, memperbaiki diri sendiri.
Betul kata guru ku, lupakan kebaikan yang telah kita berikan, terus ingat keburukan yang pernah kita lakukan. Agar kita senantiasa memperbaiki diri dan selalu haus berbuat baik. Kadangkala, kita tertipu oleh pujian yang diperlihatkan dari sedikit kebaikan. Kebaikan yang berubah menjadi topeng pujian, hingga kita lupa keburukan yang selalu tersisa pada diri ini.
Aku bisa melihat dunia baru. Tersenyum melihat hal yang tidak lagi menyakitkan. Aku disini merasakan diri ku, yang masih penuh kekurangan, keburukan, kesalahan, tetapi layak untuk menjadi sosok yang baik.
Komentar
Posting Komentar