Kata 'Aku' yang Dulu Kepada Ku Hari Ini
Masih inget nasihat pesantren dulu?
"Yang penting fokus istiqomah aja sama Al-Qur'an dari pada cepet cepet hafalin, karena istiqomah sudah pasti hafal Qur'an."
Itu berlaku untuk seluruh kehidupan kamu. Konsisten aja sama target hidup yang kamu punya, rutinitas harian yang kamu bangun, karena nanti kamu akan sampai ke garis finish kok. Ga perlu panik, deg degan, takut, memaksa lari kencang, cukup berjalan sesuai yang kamu sanggupi.
Sudah 6 tahun berlalu, kamu selalu merasa kehilangan diri kamu bukan? Kayanya kita udah akrab sama hal seperti itu. Kali ini, harus diakui kalau sudah tidak ada lagi Haykal yang dulu. Sekarang, waktunya kita bangun prinsip dan Haykal yang baru. Benar, sekilas kamu akan melihat sisi keburukan yang kamu miliki. Sisi lainnya, kamu akrab dengan setiap bumbu-bumbu kehidupan. Pertanyaan itu selalu kamu ulang bukan?
"Sampai kapan?"
Sampai kapan kita akan terus menikmati kebodohan, kelemahan, kesedihan, yang disengaja?
Haykal, kita tau caranya untuk bahagia bukan? Kita tau caranya membangun diri sendiri ya kan? Kita tuh tau segala caranya untuk bangkit. Bahkan ya kal, jika seluruh manusia berusaha menjatuhkan kita, kita bisa bangkit seorang diri. Kuncinya adalah didiri kita sendiri.
Jujur sama diri sendiri, seberapa jauh kamu sengaja lari dari takdirNya, kita akan selalu mengakui kalau Allah tuh ga akan pernah lepas dari bayang-bayang kita. Harusnya Ia lelah bukan? Jutaan nikmat yang menghampiri hidup kita, tetapi kita memilih menjauh.
Bener, kita pernah takut. Kita setakut itu. Ketika kita berhasil menikmati proses menjadi versi terbaik diri sendiri bersama dengan Al-Lathif, kita khawatir dan menangis mungkin esok atau lusa aku melupakanNya. Aku malah berani mengkhianatinya, malah sengaja melakukan kesalahan. Kita begitu herannya, kok bisa si kal? Kita merasa bukan menjadi kita. Haykal, inget, dari situ kita bisa memahami Az-Zumar ayat 53, kita bisa memahami hadist nabi tentang manusia yang tak luput dari kesalahan, kita selalu menemukan jalan pulang bukan?
"Bukan kah kamu juga ragu, kal?"
Iya, tapi sampai kapan kita memaksa kehendakNya.
Kenapa ya kita kaya gini?
Januari 2024, hampir 24 tahun. Aku harap kita punya sisa waktu lagi, berusaha lagi yuk? Kita bisa buat target lagi, tulis dibuku kecil lagi, tulis puisi-puisi tentang isi hati, baca buku dan novel lagi, aaahh indah bukan?
Yuk bangkit lagi, kal.
Komentar
Posting Komentar