Takut (Lanjutan)

 Berlanjut...

Entah mengapa malam ini penuh kegelisahan. Sampai sampai aku harus menulis blog 2 kali(menulis cara terakhir untuk menyalurkan perasaan ku). 

Aku ingin berhenti berandai-andai dan menyesali kehidupan ku. Namun entah mengapa malam ini rasanya aku ingin menangis. Apakah aku terlalu lama memendam dan sok kuat didepan ibu ku tentang kejamnya kehidupan ini?

Benar, hari ini hidup ku tidak berjalan sesuai apa yang aku inginkan. Aku menjalani rutinitas kehidupan yang bahkan tak aku inginkan, tapi hidup harus tetap dijalani.  Jika aku mencoba menerka lebih dalam lagi, mungkin aku malu dan sedih belum mampu memberikan lebih kepada ibu ku. Aku... ya gini gini aja. :')

Sampai- sampai aku sudah kepikiran jika menulis novel tentang diri ku, aku akan memberikannya judul "Ayah, Ini Gimana Ya?". Tentang lelaki bungsu yang lagi kehilangan arah kehidupan. Dia yang membutuhkan arahan dari sang ayah. Bertahan dengan senyum dan topeng palsu. Topeng kekuatan palsu. Hidup tak mampu, meninggal pun takut tak cukup bekal ilmu dan amalnya. 

Begitulah sedikit curhatan sisi "lemah" ku. Kepada jiwa gengsi ku, mohon maaf kali ini anda harus mengalah.

Sekian dan selamat malam.

Komentar

  1. ada kalanya kita memang butuh nangis, supaya lega aja.

    Selama ini, terlepas dari segala hal yg gak aku ketahui, aku melihat ka haykal sebagai sosok yang luar biasa.
    Semangat kak, pundaknya dikuatin lagi✊✊
    fightiiingggg!!!! ✊🔥

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer