Sisi Lain Letak Titik Hidup
Hingga, satu fase tertentu, kita menjadi takut atas apa yang tidak pernah kita pikirkan sebelumnya.
Beberapa manusia, menjadi takut memiliki anak, karena ia merasa tumbuh menjadi anak yang tidak baik. Beberapa manusia, menjadi takut memiliki pasangan, karena pada cerita hidupnya, asmara hanya mempertemukan dirinya dengan rasa sakit dan luka. Atau mungkin, kisah lama kedua orang tuanya. Beberapa manusia, menjadi takut menjalin hubungan dengan manusia lain, mempersempit lingkup pertemanan, karena baginya, hubungan yang terbangun selalu mengundang benih-benih perselisihan.
Beberapa manusia, memilih untuk hidup sendirian saja. Mengandalkan kedua tangannya untuk menaklukan dunia ini. Ia merasa sanggup, dan bisa. Semua tidak harus bersama manusia lain, bukan? Benaknya.
Apakah ia putus asa dalam hidupnya?
Mungkin, 20 tahun pandangan hidup yang telah ia bangun telah berubah hanya dalam waktu beberapa hari saja. Jika hidup, punya cara kerja sendiri. Cara kerja sesuai dengan apa yang ia yakini. Menghilang dari muka bumi ini menjadi jalan pilihan yang ingin ditempuh. Jika memang ia memilih untuk tidak dengan manusia lain, mengapa ia harus hadir ditengah keramaiannya?
Komentar
Posting Komentar